Namun, kekhawatiran akan pecahnya konflik besar-besaran semakin menguat ketika Hizbullah terus melakukan serangan melintasi perbatasan ke Israel tanpa adanya gencatan senjata dengan Israel, pasca perang dengan Hamas. Jika Hizbullah memperluas skala serangannya dan membuat Korban jiwa di pihak Israel, pejabat AS memperkirakan bahwa pasukan Netanyahu akan merespons dengan kekuatan penuh.
Membahas kemungkinan "jalan keluar" dari konflik, para pejabat AS dan Israel telah melakukan pertemuan minggu ini. Mereka berusaha menemukan cara untuk menurunkan ketegangan di sepanjang Garis Biru yang memisahkan Lebanon dan Israel. Salah satu agenda pembicaraan adalah mencari cara untuk memulangkan warga Israel dan Lebanon yang mengungsi dari perbatasan ke rumah mereka.
Dalam konteks ini, AS memegang peran yang penting dalam menjaga stabilitas di Timur Tengah, terutama dalam upaya mempertahankan keamanan Israel. Dukungan AS terhadap Israel dalam menghadapi ancaman dari Hizbullah juga mencerminkan hubungan antara kedua negara yang selama ini telah terjalin kuat.