Tampang.com | Ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali meningkat tajam setelah kedua negara saling mengancam menerapkan kebijakan tarif impor baru. Isu ini memicu kekhawatiran akan dimulainya "Perang Dagang Jilid Dua", yang berpotensi mengguncang stabilitas ekonomi global.
Presiden AS mengumumkan rencana menaikkan tarif pada produk teknologi dan energi dari Tiongkok, sebagai respons atas dugaan praktik dagang tidak adil dan ancaman keamanan nasional. Tiongkok pun tak tinggal diam—kebijakan pembalasan pun disiapkan.
Akar Konflik yang Tak Pernah Selesai
Meskipun sempat mereda setelah perjanjian dagang beberapa tahun lalu, tensi ekonomi antara dua raksasa dunia ini belum pernah benar-benar hilang. Persaingan teknologi, dominasi manufaktur, dan isu keamanan data terus menjadi batu sandungan.