Tampang

Perang Gaza Memicu Ketakutan Terhadap Yerusalem Menjelang Dimulainya Ramadhan

10 Mar 2024 21:09 wib. 1.988
0 0
Ramadhan Palestina
Sumber foto: Canva

Ada kekhawatiran baru akan meluasnya kekerasan, khususnya di Yerusalem, selama bulan suci Ramadhan, karena gencatan senjata masih sulit dicapai. Hamas telah mengulangi seruan kepada warga Palestina untuk meningkatkan kunjungan ke Masjid al-Aqsa.

Israel menuduh Hamas "berusaha untuk mengobarkan konflik di wilayah tersebut selama Ramadhan", yang akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Tempat suci ketiga dalam Islam ini merupakan tempat ibadah umat Islam setempat. Namun situs tersebut – yang juga merupakan tempat paling suci dalam Yudaisme, yang dikenal sebagai Temple Mount – sering menjadi titik nyala ketika konflik Israel-Palestina bergejolak. Ramadhan akan dimulai pada 10 atau 11 Maret tergantung pada penampakan bulan baru.

Minggu ini, halaman Al-Aqsa tampak tenang saat saya berkunjung, namun pikiran jamaah Palestina tertuju pada perang.

“Orang-orang tidak ingin merayakan dan menikmati tradisi Ramadhan yang biasa,” kata seorang wanita, Ayat, dengan sedih. “Tahun ini, mereka tidak akan melanjutkannya karena apa yang terjadi di Gaza.”

Harapan bahwa gencatan senjata selama 40 hari dapat berlaku pada awal Ramadhan telah memudar meskipun sumber-sumber Mesir mengatakan para mediator akan kembali bertemu dengan delegasi Hamas pada hari Minggu untuk mencoba mencapai kesepakatan dengan Israel.

Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa kepala mata-matanya telah bertemu dengan timpalannya dari AS ketika pihaknya melanjutkan upaya untuk mencoba membebaskan puluhan sandera.

Setelah itu, kantor perdana menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Hamas "bertahan pada pendiriannya", seolah-olah mereka "tidak tertarik pada suatu kesepakatan."

Kerangka kerja rencana yang sedang dibahas adalah pembebasan beberapa sandera Israel yang diculik oleh Hamas dalam serangan mematikan tanggal 7 Oktober sebagai ganti tahanan Palestina dan peningkatan bantuan, di tengah peringatan PBB akan kelaparan.

“Ramadhan ini akan sulit. Bagaimana kita bisa berbuka puasa dan makan setiap hari ketika kita memikirkan rekan-rekan kita di Gaza,” komentar Abu Nader, yang mengikuti berita tersebut, saat ia melintasi Al-Aqsa dengan skuter mobilitasnya.

“Kami berdoa kepada Tuhan untuk waktu yang lebih baik.”

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.