Tampang

Apa yang Kita Pelajari dari Perang Dunia, Tapi Tetap Kita Ulangi?

9 Jul 2025 09:11 wib. 65
0 0
Patung Sejarah
Sumber foto: Canva

Kepentingan nasional yang egois seringkali mendominasi, membuat resolusi PBB tak berdaya di hadapan veto negara-negara kuat atau penolakan negara-negara anggota. Alih-alih mencari solusi kolektif untuk masalah global seperti perubahan iklim, pandemi, atau krisis kemanusiaan, banyak negara memilih jalur unilateralisme atau membentuk aliansi yang bersifat eksklusif, memperdalam perpecahan. Kita seolah lupa bahwa masalah global membutuhkan solusi global, dan bahwa isolasionisme pada akhirnya hanya akan merugikan semua pihak.

Perlombaan Senjata dan Kepercayaan Berlebihan pada Kekuatan Militer

Perang Dunia I dipicu oleh perlombaan senjata antara kekuatan-kekuatan Eropa. Perang Dingin, meskipun tidak berujung perang langsung, juga dicirikan oleh akumulasi senjata nuklir yang mengerikan. Setiap pihak percaya bahwa kekuatan militer yang superior adalah jaminan keamanan. Paradoksnya, obsesi pada kekuatan militer justru meningkatkan risiko konflik dan merampas sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan manusia.

Saat ini, anggaran militer global terus meningkat. Perlombaan senjata, khususnya dalam pengembangan teknologi baru seperti senjata otonom dan siber, kembali menjadi fokus. Kepercayaan bahwa kekuatan militer dapat menyelesaikan semua masalah, bahkan konflik internal sebuah negara, masih begitu kuat. Kita terus menginvestasikan triliunan dolar untuk instrumen penghancuran, sambil seringkali mengabaikan akar masalah sosial, ekonomi, dan politik yang sebenarnya memicu ketidakstabilan.

Abainya Terhadap Peringatan Dini dan Gejala Ketidakadilan

Sejarah menunjukkan bahwa perang tidak pecah begitu saja. Ada peringatan dini dan gejala ketidakadilan yang jika diatasi sejak awal, bisa mencegah eskalasi. Diskriminasi etnis atau agama, ketidaksetaraan ekonomi yang parah, penindasan politik, dan kurangnya akses terhadap sumber daya adalah pupuk yang menyuburkan benih-benih konflik.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?