Ukraina, sebuah negara dengan sejarah panjang perjuangan melawan agresi Rusia, dikabarkan mampu mengembangkan senjata nuklir dalam jangka waktu yang relatif singkat jika Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menghentikan bantuan militer kepada mereka. Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat tinggi Ukraina dan mengguncang dunia internasional terkait potensi dampaknya terhadap kestabilan geopolitik selama ini.
Menurut sebuah dokumen pengarahan, Ukraina memiliki opsi untuk memproduksi bom nuklir sebagai upaya pertahanan mereka, terutama jika administrasi AS mendatang menolak memberikan dana penting dalam konflik mereka melawan agresi Rusia. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat Ukraina memiliki teknologi yang mampu mengembangkan bom nuklir secara cepat dan efektif.
Bom nuklir yang dapat diproduksi oleh Ukraina akan menggunakan plutonium dan memiliki kesamaan dengan "Fat-Man" yang dibuat oleh AS dan dijatuhkan di Kota Nagasaki, Jepang pada masa Perang Dunia II. Meskipun pengembangan bom nuklir ini diklaim tidak terlalu sulit, namun hal ini memerlukan bahan-bahan penting yang digunakan untuk menggerakkan stasiun tenaga nuklir negara tersebut.