Cirebon, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, bukan hanya terkenal dengan keindahan alam dan sejarahnya yang kaya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya. Salah satu hidangan yang menjadi kebanggaan lokal adalah Sego Megono. Dengan cita rasa yang khas dan bahan-bahan lokal yang digunakan, Sego Megono bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dijaga dan dijelajahi.
1. Asal Usul Sego Megono
Sego Megono bukanlah makanan yang berasal dari kebetulan semata. Dibalik cita rasa lezatnya, terdapat sejarah panjang yang membentuknya. Kata "Sego" berasal dari bahasa Jawa yang artinya nasi, sedangkan "Megono" adalah olahan daun singkong yang merupakan ciri khas dari hidangan ini. Di Cirebon, Sego Megono telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat sejak berabad-abad yang lalu.
2. Bahan-bahan Utama
Kunci dari cita rasa unik Sego Megono terletak pada penggunaan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar Cirebon. Nasi yang menjadi basis hidangan ini diolah dengan tambahan daun singkong yang telah direbus dan diulek hingga halus. Kemudian, campuran sambal terasi, garam, gula, dan bawang merah yang dihaluskan menjadi bumbu utama Sego Megono. Potongan ikan asin, teri medan, atau tahu goreng juga sering ditambahkan untuk memberikan variasi pada hidangan ini.