Sebagai pendeta yang dipercayakan untuk memimpin dan memberi teladan, Romo Gusti seharusnya tidak terlibat dalam insiden yang merusak citra gereja. Masyarakat pun berharap bahwa gereja dan kepemimpinan gereja akan memberikan respon yang tegas dan jelas mengenai kasus ini.
Tidak hanya merusak citra gereja dan kepercayaan masyarakat, insiden ini juga berdampak luas pada keluarga Papa S. Keluarga Papa S harus menghadapi pergolakan emosional akibat peristiwa traumatis yang menimpa mereka. Terlebih lagi, anak-anak mereka turut terlibat langsung dalam peristiwa tersebut, mengakibatkan dampak psikologis yang mendalam.
Insiden ini juga membuka ruang diskusi tentang perlindungan hukum bagi korban pelecehan seksual di lingkungan gereja. Perlindungan hukum harus diberikan dengan tegas bagi setiap individu yang menjadi korban, tanpa pandang bulu jabatan atau kedudukan sosial. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perlindungan hukum yang setara.