Kejadian ini membuat Papa S tidak dapat menahan emosinya. Dia langsung memukul Romo Gusti dan istrinya. Bahkan, ia mengancam akan membunuh istri tercinta.
Papa S bahkan pergi ke dapur untuk mengambil sebuah parang. Tapi saat kembali ke kamar dengan membawa parang tersebut, istrinya sudah pergi. Sementara itu, Romo Gusti tetap berada di dalam kamar dan mencoba meredakan emosi Papa S.
Teriakan Papa S membuat semua orang di rumah itu terbangun. Anak keduanya, yang dikenal dengan inisial S, langsung berlari ke luar rumah mengejar ibunya.
"Saya sangat emosional dan marah lalu meneriaki mereka berdua. Saya menangis sambil berteriak mengancam Mama S," jelas Papa S.
Kejadian ini menjadi perhatian publik karena melibatkan seorang pastor yang dianggap sebagai figur religius yang harus memberikan teladan bagi umatnya. Publik mengharapkan penjelasan yang memuaskan dari kedua pihak yang terlibat. Hal ini menjadi pembahasan hangat di berbagai forum media sosial dan juga di lingkungan rumah ibadah setempat. Kepercayaan masyarakat terhadap gereja dan para pemimpin agama menjadi goyah akibat insiden ini.
Pastor Paroki Kisol di Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Romo Agustinus Iwanti, yang dituding meniduri istri orang, meminta maaf kepada Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat. Permintaan maaf juga disampaikan kepada imam hingga umat Katolik.