Tentara Israel melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu pagi (5/5/2024). Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, "Pasukan Israel membunuh lima warga Palestina pada Minggu pagi (5/5) di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki."
Jumlah korban tewas dalam penggerebekan di kamp pengungsi Nur Shams di Kota Tulkarem, Tepi Barat, meningkat menjadi lima setelah pengumuman kematian dua laki-laki berusia 19 dan 21 tahun di rumah sakit, kata pihak kementerian.
Operasi Israel di kamp tersebut dilaporkan dimulai pada malam hari, menurut keterangan para saksi.
Direktur Rumah Sakit Thabet Thabet, Amin Khader, menyatakan bahwa "lima orang tiba di rumah sakit dengan luka, termasuk satu di kepala."
Insiden tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar Palestina. Masyarakat internasional mengecam keras tindakan Israel yang dinilai melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.
Peristiwa di kamp pengungsi Nur Shams merupakan salah satu dari sekian banyak kejadian serangan yang terus menerus terjadi di wilayah konflik antara Israel dan Palestina. Konflik antara kedua pihak ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Palestina.
Data menunjukkan bahwa sejak tahun 1948, ratusan ribu warga Palestina telah terpaksa menjadi pengungsi akibat konflik dengan Israel. Mereka kehilangan rumah dan tanah air mereka, serta hidup dalam kondisi yang sulit di kamp-kamp pengungsi yang tersebar di wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan negara-negara tetangga seperti Yordania dan Lebanon.