D mengaku, setelah menceritakan kisahnya kepada petugas damkar, ia merasa sedikit lebih lega. "Seolah ada beban berat yang terangkat dari pundak saya," ujarnya. Momen tersebut memberinya kekuatan baru untuk terus berjuang melawan situasi yang dialaminya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial bagi korban KDRT, terlepas dari institusi manapun.
Kisah D bukanlah kasus tunggal. Banyak korban KDRT lain yang merasakan hal serupa: keputusasaan, kurangnya dukungan, dan perlunya pengakuan atas pengalaman mereka. KDRT tidak hanya menyisakan luka fisik, tetapi juga menyebabkan dampak psikologis yang dalam. Beberapa korban bahkan berpikir untuk mengakhiri hidup mereka karena merasa terjebak dalam siklus kekerasan yang tidak kunjung berakhir.
Oleh karenanya, penting bagi setiap lapisan masyarakat untuk terus mendukung dan memberikan perhatian kepada korban KDRT. Dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan institusi seperti pemadam kebakaran, bisa menjadi jembatan yang membantu korban menemukan kembali keyakinan dan harapan untuk melanjutkan hidup. Dalam kasus D, petugas pemadam kebakaran bukan hanya berperan dalam menangani kebakaran, tetapi juga tampil sebagai pendengar yang baik, yang dapat memberikan dukungan moral yang sangat berarti.