Kasus mutilasi yang diduga dilakukan oleh orang dengan gangguan jiwa di Garut menjadi panggilan bagi kita semua untuk tidak hanya menangani kasus tersebut secara individual, tetapi juga sebagai tanda bahwa perhatian terhadap kesehatan mental dan upaya pencegahan gangguan jiwa perlu menjadi bagian integral dari pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Pentingnya pendekatan holistik dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang terkait dengan gangguan jiwa juga memunculkan pertanyaan tentang keberadaan fasilitas perawatan dan rehabilitasi jiwa yang memadai. Diperlukan peningkatan investasi dalam infrastruktur kesehatan jiwa di tingkat lokal maupun nasional untuk memastikan individu dengan gangguan jiwa dapat mengakses layanan perawatan dan rehabilitasi yang tepat. Selain itu, pendekatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat juga menjadi hal penting dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan yang melibatkan orang dengan gangguan jiwa.
Mengingat pentingnya pencegahan, diagnosis, dan perawatan gangguan jiwa dalam masyarakat, kasus mutilasi di Garut harus menjadi momentum untuk refleksi bersama tentang bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Hal ini juga menjadi ajakan bagi pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat, dan lintas sektor untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa individu dengan gangguan jiwa mendapatkan perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan, sambil juga mencegah terjadinya kekerasan yang terkait dengan gangguan jiwa di masa depan.