Reynhard Sinaga, pemerkosa paling produktif di Inggris, menjadi sasaran serangan di Penjara HMP Wakefield diduga dilakukan narapidana secara terencana. Pria berusia 41 tahun ini menjalani hukuman seumur hidup atas 159 serangan seksual terhadap 48 pria setelah membius korban.
Kasus ini telah mengejutkan publik dan menyadarkan banyak orang akan urgensi perlindungan terhadap narapidana bahkan di balik jeruji besi. Kasus Sinaga menimbulkan kekhawatiran akan keamanan di dalam penjara dan menyoroti perlunya sistem hukuman yang efektif dan rehabilitasi yang tepat untuk para narapidana.
Pada Juli 2022, kasus ini menjadi sorotan setelah beberapa narapidana di HMP Wakefield diduga merencanakan serangan terhadap Sinaga. Kabar ini menimbulkan pertanyaan serius tentang situasi di dalam penjara dan berpotensi mengancam keamanan narapidana lainnya.
Reynhard Sinaga telah menjadi perbincangan luas di Inggris karena jumlah korbannya yang sangat besar dan metodenya yang terorganisir secara rapi. Sinaga membius para korban dengan menggunakan obat-obatan yang membuat mereka kehilangan kesadaran sehingga ia dapat melakukan serangan seksual tanpa perlawanan.