Tindakan kekerasan seperti ini juga mengingatkan kita untuk lebih peduli akan kondisi kesehatan mental dalam keluarga. Orang tua perlu disadarkan akan pentingnya mengelola emosi dan stres dengan cara yang positif dan produktif. Pengetahuan mengenai pola asuh yang tepat, penyelesaian konflik yang baik, serta keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang memperkuat hubungan keluarga bisa menjadi langkah awal untuk mencegah kasus kekerasan dalam keluarga di masa depan.
Hal ini juga membangkitkan kesadaran akan perlunya peran aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat secara luas dalam memberikan perlindungan dan penanganan yang tepat bagi korban kekerasan. Melalui pendidikan, sosialisasi, dan langkah-langkah konkrit dalam penanganan kasus kekerasan dalam keluarga, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan mendukung pertumbuhan yang sehat bagi setiap anggota keluarga.
Peristiwa ayah di Bekasi yang tega hantam anaknya dengan linggis adalah sebuah pukulan keras bagi nilai-nilai kemanusiaan dan keharmonisan keluarga. Dengan menciptakan kesadaran akan pentingnya pengendalian emosi, komunikasi yang sehat, dan pendekatan yang memperhatikan kesejahteraan psikologis, kita dapat mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan. Semua pihak perlu berperan aktif dalam memberikan perlindungan dan dukungan bagi korban kekerasan dalam keluarga, serta mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota keluarga.