Menurut Notley, penelitian ini mengungkapkan bahwa vaping menyediakan perokok dengan "banyak unsur fisik, psikologis, sosial dan budaya dari merokok." Di luar itu, vapers menggambarkan aktivitas itu sebagai "menyenangkan dalam dirinya sendiri, serta nyaman dan lebih murah daripada merokok," katanya.
"Tetapi hal yang sangat menarik yang kami temukan adalah bahwa vaping juga dapat mendorong orang-orang yang bahkan tidak ingin berhenti merokok, untuk akhirnya berhenti," kata Notley.
Sebagian besar peserta adalah perokok tembakau lama dan telah mencoba untuk berhenti berkali-kali, tetapi sekitar 17 persen mengatakan mereka menikmati merokok dan tidak pernah serius berusaha untuk berhenti merokok.
"Ini adalah orang-orang yang berhenti merokok," kata Notley. "Mereka tidak bermaksud untuk berhenti merokok dan mencoba vaping atas kehendak, atau karena mereka telah ditawari oleh teman-teman. Mereka terus menyukainya, dan baru kemudian melihatnya sebagai pengganti potensial untuk merokok."
Temuan menunjukkan "bahwa vaping adalah pengganti jangka panjang yang layak untuk merokok, dengan implikasi substansial untuk pengurangan bahaya tembakau," menurut Notley.