Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, juga mengungkapkan keprihatinan serupa. Ia menegaskan bahwa puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan dimulai pada 4 Juni membutuhkan kesiapan fisik dan pengelolaan diri yang sangat baik.
Prioritaskan Kesehatan, Batasi Ibadah Sunah yang Menguras Tenaga
Liliek mengimbau jemaah, khususnya lansia atau yang memiliki riwayat penyakit seperti jantung, hipertensi, dan diabetes, untuk mengurangi ibadah sunah yang menguras tenaga. Contohnya, membatasi umrah berulang, tawaf sunah, berjalan kaki jarak jauh, atau kegiatan wisata religi. Ia menekankan bahwa meskipun ibadah sunah bernilai pahala besar, menjaga kesehatan dan keselamatan diri tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang puncak haji di Armuzna.
Jemaah juga diingatkan untuk:
- Menghindari aktivitas di siang hari yang panas terik.
- Memakai alat pelindung diri seperti masker, payung, kacamata hitam, dan alas kaki.
- Mengonsumsi air secara teratur hingga dua liter per hari.
- Minum oralit sekali sehari guna mencegah dehidrasi.
- Bagi yang memiliki obat, harap diminum sesuai aturan.
- Memeriksa kondisi tubuh minimal tiga kali seminggu, menghindari stres, dan memperbanyak zikir.