Minimnya Akses dan Stigma Sosial
Masalah kesehatan mental di Indonesia tidak hanya soal kurangnya tenaga ahli, tapi juga stigma kuat yang menghambat orang mencari bantuan. Bahkan di lingkungan kerja, pengakuan mengalami gangguan mental bisa berdampak negatif terhadap karier seseorang.
“Masih ada anggapan bahwa sakit mental itu aib. Ini membuat penderita memilih menutup diri,” tambah dr. Andini.
Di sisi lain, layanan psikolog dan psikiater masih terkonsentrasi di kota besar dan biayanya cukup tinggi bagi kebanyakan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Kesehatan Mental Bukan Sekadar Isu Pribadi
Gangguan mental tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga pada produktivitas nasional. Studi dari Bank Dunia memperkirakan Indonesia kehilangan triliunan rupiah per tahun akibat menurunnya produktivitas kerja akibat stres dan depresi.