Oleh: Kanaya Tabitha
Semoga tulisan ini bermanfaat. Jangan sampai para "SPONSOR" tertawa bahagia melihat kita yang berdebat terus sampai menimbulkan kebencian sesama saudara sebangsa setanah air. Sudahi posting2 yang memancing kebencian.
Masih ingat bagaimana shock dan marah nya para pendukung Hillary Clinton karena kalah telak dari Trump ?
America di isukan pd saat itu akan terjadi cheos .
Di kota kota besar dimana pemilih terbesar Hillary terjadi demo besar2 an yg dibiayai konglomerat konglomerat lawannya partai Republik .
Amerika dibuat seolah olah berduka karena KALAH dari Trump.
Media darling yg pemilik nya kebanyakan adalah pendukung Hillary sibuk memasarkan framing framing untuk membuat suasana makin gaduh sampai menjelang inagurasi .
Bahkan Artis dan pemusik kelas dunia banyak yang menolak untuk tampil di malam inagurasi Trump sebagai Presiden US .
Dan akhirnya Penyanyi / grup band Country lah yg kebanyakan tampil pada malam gala itu . Pada saat itulah kita melihat bahwa Amerika memilih untuk kembali pada nilai nilai hakiki bermasyarakatnya - Yg menurut analisa sosial - Awaking of America .
Banyak pihak mencibir , tapi kita bisa lihat Rakyat Amerika mendukung kebijakan kebijakan Trump karena nilai nilai konservatif dan ke- kristenan yg di anut sebagian besar penduduk Amerika .
Tak habis framing yg dibuat media darling disana akan fobia islam , fobia immigrant dan lain2 . Namun kebanyakan rakyat Amerika merasa selama kepemimpinan Partai yg mendukung Obama , kemunduran ekonomi dan terutama kebijakan2 nya bertentangan dg "Jiwa Ke-Amerikaan " mereka .
Bahkan untuk bersuara sebagai pemilih Trump , takut di bully teman2 nya . Aneh kan ?!
Iya memang begitu , suara mayoritas disana tenggelam oleh hiruk pikuknya kampanye dan framing .
Tapi sesungguhnya yg memenangkan Trump ?
yaitu kelompok Gereja2 dan masyarakat konservatif yg militan memilih untuk Amerika to be Great again . Mereka diam tapi jumlah nya lebih banyak tentunya di banding pemilih Hillary yg sibuk di sosmed dan Media .