Broccoli, sayuran cruciferous yang populer, juga kaya akan antioksidan. Senyawa sulforaphane yang terdapat dalam brokoli berperan penting dalam detoksifikasi dan melindungi sel-sel dari kerusakan. Selain itu, brokoli mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting lainnya, seperti vitamin K dan vitamin C, yang semuanya berkontribusi sebagai penangkal radikal bebas yang efektif.
Tomat adalah sayuran (atau buah, tergantung sudut pandang) yang memiliki lycopene, senyawa yang memberikan warna merah pada tomat dan berfungsi sebagai antioksidan kuat. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tomat dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker prostat. Memasukkan tomat ke dalam salad, sup, atau hidangan lainnya tidak hanya memberikan cita rasa yang lezat, tetapi juga melindungi tubuh dari dampak radikal bebas.
Wortel, sayuran yang kaya akan beta-karoten, juga patut diperhitungkan. Beta-karoten yang terkandung dalam wortel akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A, yang berfungsi membantu menjaga kesehatan penglihatan serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Manfaat lain dari beta-karoten adalah kemampuannya dalam melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kedelai juga merupakan sumber sayuran yang kaya akan antioksidan. Senyawa daun hijau dalam kacang-kacangan ini, seperti vitamin E, dapat membantu menetralkan radikal bebas yang berbahaya. Mencampurkan kacang hijau dalam salad atau mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe adalah cara yang baik untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari sayuran ini.