Tomat juga layak disoroti dalam upaya menurunkan risiko kanker. Tomat mengandung likopen, yaitu senyawa yang memberikan warna merah pada buah tersebut dan memiliki sifat antioksidan. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi tomat dapat menurunkan risiko kanker prostat, pancreatic, dan kanker lambung. Mengolah tomat menjadi saus atau sup dapat meningkatkan penyerapan likopen, sehingga manfaatnya bagi kesehatan dapat lebih optimal.
Sayur-sayuran jenis cruciferous lainnya, seperti kol, kubis, dan kale, juga memiliki potensi dalam menurunkan risiko kanker. Senyawa glukosinolat yang terkandung dalam sayuran tersebut dapat membantu mengaktifkan proses detoksifikasi dalam tubuh, yang berfungsi untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, memasukkan sayur-sayuran ini ke dalam menu harian sangat disarankan.
Selain mengonsumsi sayur tertentu, penting juga untuk memperhatikan cara memasaknya. Mengukus atau merebus sayur lebih dianjurkan dibandingkan dengan menggorengnya, karena cara memasak yang tidak sehat dapat mengurangi kandungan nutrisi yang ada. Sayur yang dimasak dengan cara yang tepat akan memberikan manfaat maksimal untuk menurunkan risiko kanker.
Pola makan yang kaya akan sayur tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker tetapi juga untuk menjaga berat badan yang sehat. Obesitas adalah faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker, dan sayur memiliki kandungan kalori yang rendah, sehingga baik untuk pengaturan berat badan. Dengan rutin mengonsumsi sayur, seseorang dapat menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.