Saat usia bertambah, otak kita cenderung mengalami penurunan fungsi. Mulai dari kesulitan mengingat hingga risiko kondisi seperti demensia dan Alzheimer semakin meningkat. Namun, menurut Dr. Avinish Reddy, ahli umur panjang, sebuah kebiasaan sederhana dapat membantu menjaga kesehatan otak: yaitu berolahraga. Bukan hanya soal kesehatan jantung atau otot, ternyata jenis olahraga tertentu bisa menjaga ketajaman otak—apalagi olahraga yang melibatkan kombinasi gerak dan strategi mental.
Olahraga Raket: Solusi Otak Awet di Usia Senja
Dr. Reddy merekomendasikan olahraga raket seperti tenis dan pickleball karena gerak cepat dan respons instan yang dibutuhkan. Menurutnya, olahraga ini efektif mengurangi risiko Parkinson dan demensia.
Gerakan mendadak, memukul bola, berpindah posisi—semuanya memerlukan koordinasi tangan dan mata yang tinggi. Ini bukan hal sepele. Seiring bertambahnya usia—khususnya setelah 60 tahun—fungsi otak seperti koordinasi ini bisa menurun bila tak dijaga lewat aktivitas fisik dan nutrisi yang cukup .
Mengapa Gerakan Tangan dan Mata Penting?
Bagi banyak dari kita, koordinasi tangan-mata adalah bagian rutin kehidupan: menyetir, meraih pegangan, hingga memasukkan kunci ke lubang pintu. Tapi seiring berjalannya waktu, kemampuan ini bisa merosot tanpa disadari. Laporan dari Harvard Health Publishing menyebut penurunan fungsi ini sebagai dampak alami penuaan—tanpa stimulasi dan latihan yang tepat, area otak yang bertanggung jawab perlahan menurun .