Raket dan Otak: Koneksi yang Menguatkan
Menurut terapis okupasi Jennifer Packard (Harvard Health Publishing, 2021), olahraga raket memberikan tantangan unik:
-
Bola bergerak cepat, mengharuskan reaksi segera
-
Lokasi bola tak selalu dalam pandangan, kadang datang dari samping atau belakang
-
Tangan dan lengan bergerak penuh kendali untuk mengembalikannya
“Otak Anda harus mengontrol tangan dan lengan tidak hanya di tempat yang dapat Anda lihat, tetapi juga di tempat yang tidak dapat Anda lihat”
Ini melatih bagian otak yang mengatur koordinasi dan memori motorik, yang cenderung melemah seiring usia.
Plus Sisi Sosial: Olahraga Tak Hanya Fisik
Olahraga beregu atau berpasangan seperti tenis juga memberikan manfaat sosial:
-
Bertemu orang baru
-
Menjalin relasi
-
Aktivitas bersama
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial yang positif dapat meningkatkan kebahagiaan dan longevity. Interaksi menambah kualitas hidup dan dukungan emosional—yang juga berdampak langsung pada kesehatan mental dan fisik.
Olahraga Apa Selain Raket?
Meski tenis dan pickleball sangat disarankan, olahraga lainnya juga punya manfaat bagi otak:
-
Senam otak dan senam keseimbangan: menantang koordinasi dan stabilitas
-
Bermain alat musik: tangan dan mata bekerja sama lewat notasi visual dan nada
-
Tantangan kognitif: seperti puzzle, sudoku, atau strategi papan—meski bukan fisik, tetap penting untuk menjaga plasticity otak