Fenomena yang dikenal sebagai "Hispanic Health Paradox" telah lama menarik perhatian para peneliti kesehatan. Istilah ini merujuk pada kenyataan bahwa komunitas Hispanik di Amerika Serikat, meskipun menghadapi tantangan sosial ekonomi seperti kemiskinan, akses terbatas ke layanan kesehatan, dan pendidikan rendah, cenderung memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan kelompok etnis lainnya.
Asal Usul Paradox
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Kyriakos Markides dan Jeannine Coreil pada tahun 1986 dalam studi mereka yang menyoroti bahwa, meskipun kondisi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan, komunitas Hispanik menunjukkan indikator kesehatan yang lebih baik, termasuk tingkat kematian akibat penyakit jantung dan beberapa jenis kanker yang lebih rendah.www.heart.org
Data Terkini yang Mendukung
Laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa individu Hispanik berusia 18 hingga 64 tahun memiliki risiko kematian yang lebih rendah dari semua penyebab, serta risiko yang lebih rendah untuk kanker dan penyakit jantung dibandingkan dengan individu kulit putih. Meskipun demikian, mereka juga menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk kondisi seperti diabetes dan penyakit hati kronis.www.heart.org