Beberapa hari terakhir, nama Bupati Indramayu, Nina Agustina, terseret dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Berbagai narasi muncul di media sosial, termasuk unggahan yang mencuatkan asumsi liar tentang keterlibatan keponakan Bupati Indramayu dalam kasus tersebut. Klarifikasi pun akhirnya muncul dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Oce.
Oce menegaskan bahwa pihaknya akan mempelajari unggahan tersebut, dan jika ditemukan bukti pelanggaran UU ITE, akan memperkarakan kasusnya ke polisi, karena tindakan tersebut telah membawa nama Bupati Indramayu terlibat dalam kasus Vina Cirebon. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan berpotensi melaporkan pengunggah jika melanggar UU ITE sebagai upaya untuk mendidik masyarakat agar tidak mengunggah postingan yang dapat mengganggu kenyamanan seseorang serta menjaga kondusifitas daerah tetap terjaga.
Tak hanya itu, kasus Vina Cirebon juga menyentuh keterlibatan adik kandung Nina Agustina, yaitu Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiardi Bachtiar, Wakil Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika Adi Vivid menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota pada tahun 2016-2018, kasus pembunuhan Vina terjadi. Pada masa jabatannya, baru delapan dari sejumlah terduga pelaku yang berhasil ditangkap, sementara tiga pelaku lainnya, belum tertangkap.
Nina Agustina sendiri dilantik sebagai Bupati Indramayu pada 26 Februari 2021. Bersama pasangannya, Lucky, ia memenangi Pilkada Indramayu 2020 dengan perolehan suara sebesar 36,76 persen atau sebanyak 313.768 pemilih, mengalahkan tiga calon lainnya. Nina Agustina merupakan putri sulung dari mantan Kapolri era Presiden Megawati Soekarnoputri, Dai Backtiar, dan merupakan kader PDIP. Sebelum menjabat sebagai Bupati Indramayu, Nina memiliki pengalaman sebagai pengusaha dan memiliki berbagai jabatan dalam dunia usaha serta organisasi.
