“Minum kopi di waktu yang salah dapat memengaruhi siklus tidur dan hormonal seseorang. Ketika ritme sirkadian terganggu, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit kronis,” ujar Dr. Lu Qi, dikutip dari CNN International pada Kamis (5/6/2025).
Kopi Berkafein dan Tanpa Kafein: Sama-Sama Bermanfaat
Satu hal yang menarik dari studi ini adalah, manfaat kesehatan yang ditimbulkan ternyata tidak hanya terbatas pada kopi berkafein. Konsumsi kopi tanpa kafein di pagi hari juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian. Ini berarti, ada kemungkinan bahwa kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif lain dalam kopi turut memainkan peran penting.
Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pola tidur, aktivitas fisik, tingkat pendidikan, pendapatan, hingga riwayat kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi pun sudah diperhitungkan dalam analisis ini. Namun, hasilnya tetap konsisten: waktu konsumsi kopi di pagi hari berkontribusi pada hasil kesehatan yang lebih baik.
Bukan Bukti Sebab-Akibat, Tapi Tetap Penting
Meskipun hasil studi ini cukup menjanjikan, para ahli tetap mengingatkan bahwa sifat penelitian ini adalah observasional. Artinya, hasil ini hanya menunjukkan hubungan atau asosiasi, bukan membuktikan secara langsung bahwa minum kopi di pagi hari adalah penyebab utama seseorang hidup lebih lama atau memiliki jantung yang lebih sehat.
Vanessa King, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, yang tidak terlibat dalam studi ini, juga menekankan pentingnya memahami batasan penelitian. “Penelitian ini bukan eksperimen klinis acak, jadi belum bisa dianggap sebagai bukti kuat yang definitif,” jelasnya dalam email kepada media.
Apa yang Bisa Kita Ambil dari Studi Ini?
Meskipun belum dapat disimpulkan secara mutlak, hasil studi ini tetap memberikan pandangan baru yang bermanfaat. Bagi para pencinta kopi, memilih waktu minum kopi—terutama di pagi hari—bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak positif bagi kesehatan jantung dan umur panjang.