Menurutnya, jengkol justru mengandung serat yang sangat baik bagi tubuh, hampir mirip dengan serat yang terdapat dalam sayuran. Serat inilah yang memberi manfaat bagi sistem pencernaan kita, membantu melancarkan buang air besar, dan mendukung kesehatan saluran cerna secara keseluruhan.
Jadi, sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jengkol dapat menyebabkan kolesterol dalam tubuh menjadi tinggi. Bahkan, serat yang terkandung dalam jengkol justru bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan membantu tubuh dalam proses metabolisme makanan menjadi energi. Ini tentu saja bisa menjadi kabar baik bagi penggemar jengkol yang khawatir akan dampaknya terhadap kadar kolesterol.
Makanan Olahan Jengkol dan Kadar Kolesterol
Meski demikian, anggapan bahwa jengkol bisa meningkatkan kolesterol tinggi mungkin muncul karena cara mengolahnya. Misalnya, dalam pembuatan semur jengkol, banyak orang menambahkan santan sebagai salah satu bahan utama untuk membuat rasa lebih gurih. Santan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah jika dikonsumsi secara berlebihan.
Jadi, bukan jengkol itu sendiri yang menyebabkan masalah kolesterol, melainkan bahan tambahan seperti santan yang digunakan dalam proses pengolahannya. Oleh karena itu, jika Anda mengolah jengkol dengan cara yang lebih sehat, seperti merebusnya atau menghindari penggunaan santan berlebih, Anda tetap dapat menikmati manfaat dari jengkol tanpa harus khawatir akan masalah kolesterol.