PT Biofarma (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi, telah mengajukan permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,21 triliun untuk tahun 2025 mendatang. Menurut Direktur Utama Biofarma, Shadiq Akasya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sarana produksi alat mesin, serta memproduksi 1 miliar dosis vaksin.
Shadiq menyatakan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk mengusulkan PMN sebesar Rp 2,21 triliun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, pada tanggal 10 Juli 2024. Dia menjelaskan bahwa PMN tersebut akan digunakan untuk membangun sarana produksi senilai Rp 2,21 triliun yang akan memungkinkan Biofarma memproduksi beberapa jenis vaksin dengan total output 1 miliar dosis, terdiri dari 700 juta bahan baku dan 300 juta produk jadi.
Lebih lanjut, Shadiq menyebutkan bahwa rencana pengusulan PMN sebesar Rp 2,21 triliun secara detail akan dialokasikan untuk pembangunan sarana produksi berupa alat mesin, serta produksi berbagai jenis vaksin. Dari dana tersebut, sebagian besar akan digunakan untuk Drug Product (DP) Live Vaccine, DP Non-Live Vaccine, Drug Substance (DS) Live Vaccine, dan pembangunan berbagai fasilitas.