Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Budaya kerja yang inklusif dan saling mendukung dapat mencegah konflik yang berlebihan dan mendukung kesehatan mental. Ketika karyawan merasa dihargai dan didengarkan, kemungkinan terjadinya konflik dapat diminimalisir. Sebagian besar konflik bisa dihindari dengan sikap saling menghormati dan memahami perbedaan antar individu.
Pendidikan tentang keterampilan mengelola konflik sangatlah penting. Pelatihan komunikasi, manajemen stres, dan teknik negosiasi bisa membantu karyawan dalam menyelesaikan perbedaan dengan lebih efektif. Dengan memiliki keterampilan ini, mereka dapat menangani masalah dengan cara yang lebih konstruktif dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan mental.
Menciptakan saluran yang aman untuk melaporkan dan mendiskusikan konflik juga merupakan langkah signifikan dalam mengungguli masalah yang ada. Ketika karyawan merasa dapat berbicara tanpa takut akan konsekuensi negatif, mereka lebih cenderung untuk menyelesaikan masalah sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih besar.