Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit mematikan yang sering kali dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Namun, kenyataannya kanker paru ternyata bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka yang tidak pernah merokok sekalipun. Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker paru juga berpotensi mengancam perempuan non-perokok. Hal ini membuat pentingnya deteksi dini sebagai kunci untuk melindungi diri dari penyakit ini.
Paparan polusi udara dan asap rokok tetap menjadi faktor risiko utama yang tidak boleh diabaikan. Bahkan bagi non-perokok, paparan asap rokok dari lingkungan sekitar (perokok pasif) dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru secara signifikan. Selain itu, paparan bahan kimia berbahaya seperti asbes, radon, dan polusi udara dari kendaraan bermotor atau pabrik juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan paru-paru.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara adalah salah satu penyebab utama kanker paru pada non-perokok. Partikel halus yang terdapat dalam udara tercemar dapat masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan kerusakan jaringan paru dalam jangka panjang.
Perempuan non-perokok ternyata memiliki risiko yang tidak kalah besar untuk terkena kanker paru. Studi menunjukkan bahwa hormon estrogen mungkin memainkan peran dalam perkembangan kanker paru pada perempuan. Selain itu, banyak perempuan yang terpapar polusi udara atau asap rokok secara tidak langsung, baik di rumah maupun di tempat kerja.