Hasilnya cukup mengejutkan. Meskipun 87% partisipan telah memenuhi standar olahraga minimal 150 menit per minggu, namun mereka yang duduk lebih lama tetap menunjukkan penurunan fungsi kognitif yang signifikan. Artinya, sekalipun kamu sudah rutin berolahraga, namun jika masih menghabiskan sebagian besar waktu untuk duduk, kamu tetap berisiko mengalami penurunan fungsi otak.
Area Otak yang Paling Terpengaruh: Hipokampus
Salah satu bagian otak yang paling terdampak akibat kebiasaan duduk terlalu lama adalah hipokampus. Ini adalah area penting dalam otak yang berperan dalam memori dan pembelajaran. Hipokampus merupakan bagian otak yang pertama kali mengalami kerusakan pada penderita Alzheimer. Oleh karena itu, kebiasaan duduk terlalu lama bisa menjadi pemicu awal dari gejala gangguan neurodegeneratif ini.
Dr. Marissa Gogniat, ahli saraf dari University of Pittsburgh, menjelaskan bahwa mengurangi waktu duduk sama pentingnya dengan olahraga dalam upaya mencegah Alzheimer. Bahkan, bagi mereka yang memiliki faktor risiko genetik terhadap Alzheimer, efek buruk dari terlalu sering duduk bisa jauh lebih besar.
Mengapa Waktu Duduk Harus Dibatasi?
Duduk dalam waktu lama tanpa diselingi aktivitas fisik ringan dapat menurunkan aliran darah ke otak, memperlambat metabolisme, dan meningkatkan risiko inflamasi atau peradangan yang kronis. Hal ini bisa mempercepat penuaan sel otak dan mengganggu konektivitas antar neuron. Dampak jangka panjangnya adalah penyusutan volume otak serta menurunnya kemampuan berpikir, konsentrasi, dan daya ingat.