Insiden tragis menimpa seorang gadis berusia 12 tahun di Belfast yang mengalami koma setelah menggunakan rokok elektrik atau sering disebut vape. Hal itu membuat Northern Ireland Chest Heart dan Stroke (NICHS) meluncurkan kampanye kesadaran baru untuk menyoroti risiko serius yang terkait dengan vaping. Kondisinya yang kritis memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait dampak negatif penggunaan vape terhadap remaja.
Kejadian ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh kecanduan vape, khususnya pada anak-anak dan remaja. Vape, atau rokok elektronik, telah menjadi tren yang meresahkan di kalangan remaja, dengan banyak dari mereka terjebak dalam kebiasaan merokok vape tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
Anak tersebut bernama Sarah Griffin, awal mulanya dia merasa kurang sehat. Lalu ibunya, Mary Griffin, mengira batuk Sarah disebabkan oleh riwayat asma dan perubahan cuaca. Namun, kondisi Sarah semakin memburuk secara drastis pada keesokan harinya. Orang tua perlu menyadari bahaya penggunaan vape pada anak-anak mereka dan memberikan pemahaman yang kuat mengenai dampak negatifnya. Selain itu, edukasi tentang bahaya vape juga perlu digencarkan di lingkungan sekolah dan masyarakat.