Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli, penggunaan vape dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi tenggorokan, dan risiko terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif yang lebih efektif perlu diimplementasikan untuk mengurangi prevalensi kecanduan vape di kalangan remaja.
Dengan kasus gadis berusia 12 tahun yang mengalami koma akibat kecanduan vape ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya rokok elektronik meningkat. Orang tua, sekolah, dan pemerintah perlu bekerja sama dalam memberikan edukasi dan perlindungan terhadap anak-anak dari pengaruh buruk vape. Kejadian ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memberantas kecanduan vape di kalangan remaja demi menjaga generasi masa depan.
Dalam insiden ini kita dapat melihat bagaimana gadis berusia 12 tahun mengalami koma akibat kecanduan vape, menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan rokok elektronik pada anak-anak dan remaja. Kecanduan vape bukanlah hal yang sepele, melainkan masalah serius yang membutuhkan perhatian kita semua.