Menurut para ahli kesehatan, vape mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak organ-organ tubuh, terutama pada anak-anak yang dalam masa perkembangan. Penggunaan vape pada usia yang sangat muda juga dapat meningkatkan risiko kecanduan nikotin dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Kondisi Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Royal Victoria, namun kondisi kesehatannya yang semakin memburuk, membuatnya harus dipindahkan ke ruang ICU. Dokter menemukan bahwa salah satu paru-paru Sarah mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga menimbulkan infeksi serius dan menghubungkan kondisinya dengan penggunaan vape yang telah merusak paru-parunya.
Dokter menekankan, satu vape sekali pakai dengan kadar 20 mg memiliki jumlah nikotin yang sama dengan 20 batang rokok biasa dan juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti yang ada dalam produk pembersih, penghapus cat kuku, serta zat pembasmi rumput liar. Pemerintah juga perlu terlibat dalam mengatasi masalah kecanduan vape di kalangan remaja. Peraturan yang lebih ketat terkait usia minimal untuk menggunakan vape serta tindakan pencegahan lainnya perlu diterapkan guna melindungi generasi muda dari bahaya rokok elektronik.