Di saat perhatian media sedang tertuju pada perhelatan Pilgub DKI Jakarta 2017, Allan Nairn menyeruak lewat laporannya. Laporan yang diakui Nairm sebagai hasil investigasi jurnalistik itu diposting oleh wartawan asal Amerika Serikat itu dengan judul “Trump's Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President”. Pertanyaan besarnya, apakah laporan investigasi Nairn tersebut bersumber dari informasi intelijen?
Nairn mengaku informasi yang ditulis dalam laporannya tersebut bersumber dari sejumlah kalangan dalam, baik itu “orang” intelijen. perwira TNI, “penghuni” Istana, dan sumber-sumber primer lainnya. Gegara laporan Nairn yang disadur dan dipublikasikan oleh Tirto.id lewat “Investigasi Allan Nairn: Ahok Hanyalah Dalih untuk Makar” itu, sejumlah pihak meluapkan kegusaran, tidak terkecuali institusi TNI.
Tetapi, kalau dicermati, sesungguhnya laporan investigasi Nairn tersebut bukan barang baru lagi. Bahkan, sebagian besar dari yang diinformasikannya sudah menjadi konsumsi publik sejak 3 tahun terakhir. Karenanya, patut dipertanyakan, apakah laporan Nairn yang mengguncang institusi TNI tersebut benar-benar hasil investigasi atau hanya analisa Nairn semata.
Pertama, menurut laporan investigasi Nairn, ada kaitan antara ISIS dan Amerika Serikat. Benarkan informasi tersebut dperoleh Nairn dari hasil investigasinya ataukah hanya dicomotnya dari sejumlah berita dari media?
Hubungan kerja sama mesra antara pemerintah Amerika Serikat dengan ISIS, setidaknya, sudah beberapa kali dibeberkan oleh sejumlah media internasional. Informasi terkait hubungan AS, ISIS juga Al Qaeda pernah diulas dalam “Serbuan Pasukan Hantu Rusia Bikin ISIS Ngambek dan Menggigit Tuannya Sendiri” dan beberapa artikel lainnya di blog yang sama.
Artikel tersebut ditulis berdasarkan pernyataan Pangeran Waleed bin Talal yang mengakui jika pemerintah Arab Saudi turut dalam pendanaan ISIS dan NUSRA (Rekaman video pengakuan Bin Talal bisa disaksikan di sini.
Pemberontak Suriah, menurut pemberitaan New York Time, terkait dengan Al Qaeda. Dan, Al Qaeda sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah ibu kandung dari ISIS. Kemudian siapa Al Qaeda? Siapa yang membiayai? Masih menurut berbagai pengakuan, Al Qaeda dibentuk dan dibiayai oleh Amerika dan sekutunya.