Menurut Dicky, ada beberapa alasan mengapa HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi. Pertama, virus ini bukanlah patogen baru, sehingga sebagian besar populasi kemungkinan sudah memiliki kekebalan parsial terhadap virus ini. Kedua, pola penyebarannya tidak menunjukkan kemampuan untuk menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. “Pandemi biasanya terjadi ketika ada virus baru yang belum pernah dikenali oleh sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga menyebar dengan cepat dan luas,” tambahnya.
Meski demikian, Dicky tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan risiko dari HMPV, terutama bagi kelompok yang rentan. Ia menyarankan agar masyarakat tetap menerapkan langkah-langkah pencegahan dasar seperti menjaga kebersihan tangan, memakai masker di tempat yang padat, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
Kementerian Kesehatan juga telah memberikan penjelasan terkait virus ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, pemerintah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan peningkatan kasus HMPV yang signifikan di Indonesia. Meski demikian, mereka terus memantau perkembangan situasi di berbagai daerah. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan.