Tampang

Efek Negatif Makan Makanan Berminyak Berlebihan pada Berat Badan dan Metabolisme

9 Jul 2024 10:07 wib. 308
0 0
Berlebihan pada Berat Badan dan Metabolisme
Sumber foto: Google

Makanan berminyak sering menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang lezat dan menggugah selera. Namun, konsumsi berlebihan makanan berminyak dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap berat badan dan metabolisme tubuh. Artikel ini akan membahas berbagai efek buruk dari konsumsi makanan berminyak berlebihan terhadap berat badan dan metabolisme, serta mengapa penting untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan seharihari.

 Peningkatan Berat Badan

Salah satu efek paling langsung dari konsumsi berlebihan makanan berminyak adalah peningkatan berat badan. Makanan berminyak biasanya mengandung kalori yang sangat tinggi. Sebagai contoh, satu gram lemak mengandung sekitar sembilan kalori, lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat atau protein yang masingmasing hanya mengandung empat kalori per gram. Konsumsi kalori berlebih dari makanan berminyak dapat dengan cepat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.

Ketika tubuh menerima lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan untuk aktivitas seharihari dan metabolisme basal, kalori berlebih ini akan disimpan sebagai lemak. Proses ini, jika berlangsung terusmenerus, akan menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan dan obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

 Gangguan Metabolisme

Konsumsi makanan berminyak berlebihan tidak hanya berdampak pada berat badan tetapi juga dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh. Metabolisme adalah serangkaian proses kimia yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan kehidupan, termasuk pengolahan makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi.

Makanan berminyak, terutama yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh, dapat menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika selsel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga tubuh perlu memproduksi lebih banyak insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Kondisi ini dapat mengarah pada diabetes tipe 2, yang merupakan gangguan metabolik serius.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.