Selain polusi udara, urbanisasi juga menyebabkan polusi air dan tanah akibat pembangunan infrastruktur perkotaan. Kualitas air minum yang buruk dan limbah industri yang tidak tertangani dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan air, seperti diare, kolera, dan infeksi saluran cerna lainnya. Selain itu, peningkatan pola hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan cepat saji, juga kecenderungan masyarakat perkotaan.
Dampak Urbanisasi Terhadap Lingkungan
Urbanisasi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Pencemaran udara, air, dan tanah yang disebabkan oleh aktivitas perkotaan dapat merusak ekosistem alami dan berpotensi mengancam keberlanjutan lingkungan. Deforestasi untuk pembangunan perkotaan juga dapat menyebabkan kerusakan habitat alami dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
Selain itu, urbanisasi juga membawa dampak terhadap tata ruang dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan. Masalah kepadatan penduduk, kurangnya lahan terbuka hijau, serta tata ruang perkotaan yang kurang teratur dapat menyebabkan terjadinya banjir dan gempa bumi. Pembangunan perkotaan yang tidak terencana juga dapat meningkatkan risiko kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang tidak ramah lingkungan, seperti penurunan kualitas udara dan kebisingan.