Generasi Muda Paling Terdampak
Survei yang dilakukan oleh Lembaga Psikologi Terapan UGM pada 2024 menunjukkan bahwa 62% pekerja di rentang usia 23–35 tahun mengaku mengalami burnout dalam enam bulan terakhir. Banyak dari mereka tidak mendapatkan ruang untuk berbicara atau konseling di lingkungan kerja.
“Tekanan untuk selalu tampil produktif membuat batas antara kerja dan hidup pribadi kabur,” jelas Dira.
Minimnya Kebijakan Kesehatan Mental di Perusahaan
Sebagian besar perusahaan belum memiliki kebijakan internal untuk menangani masalah mental karyawan. Tidak ada cuti burnout, tidak ada psikolog kerja, dan tidak ada pelatihan manajemen stres.
“Pekerja dianggap sebagai mesin yang harus terus menyala. Padahal mesin pun butuh servis,” tambah Dira.