Susu Sebagai Pelengkap, Bukan Sumber Utama
Yudhi juga mengingatkan bahwa susu sebaiknya diperlakukan sebagai makanan tambahan, bukan satu-satunya sumber nutrisi. Susu memang membantu mencukupi kebutuhan kalsium dan protein hewani, tetapi tidak bisa menggantikan peran makanan utama seperti lauk pauk, sayur, dan buah.
“Yang penting bukan seberapa banyak susu yang diminum anak, tapi bagaimana orang tua menyusun pola makan harian yang seimbang dan mencukupi semua kebutuhan gizi,” tegasnya.
Bahkan, jika anak tidak menyukai susu, bukan berarti pertumbuhannya akan terhambat. Selama kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi melalui makanan lain, anak tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Penutup: Bijak dalam Memberikan Susu
Memberikan susu pada anak tetap dianjurkan, tetapi tidak perlu berlebihan. Pemberian susu sebaiknya dilandasi pada kebutuhan gizi yang tepat, bukan sekadar mengikuti mitos bahwa semakin banyak susu, maka semakin tinggi anak.
Orang tua perlu lebih bijak dan cerdas dalam memilih pola makan anak, serta memastikan asupan harian berasal dari berbagai jenis makanan bernutrisi tinggi. Dengan begitu, tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal tanpa perlu mengandalkan satu jenis makanan saja.