Faktanya, satu kali minum susu hanya menyumbang 15–30% dari kebutuhan kalsium harian anak. Jadi, meminum susu dalam jumlah besar seperti dua liter sehari tidak secara otomatis menjadikan anak lebih tinggi, justru bisa menimbulkan risiko lain jika tidak disertai keseimbangan nutrisi.
Kebutuhan Kalsium Berdasarkan Usia Anak
Berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia, kebutuhan kalsium anak berbeda-beda tergantung pada usia:
Untuk mencapai angka ini, tidak hanya dari susu, melainkan juga dari makanan sumber kalsium lain seperti ikan teri, tempe, tahu, brokoli, sayuran hijau, dan olahan kedelai.
Artinya, memberikan 2–3 gelas susu per hari pada anak sudah cukup sebagai salah satu cara mencukupi kebutuhan kalsium, tanpa harus memaksa konsumsi hingga dua liter setiap harinya.
Tinggi Badan Bukan Hanya Dipengaruhi oleh Susu
Faktor genetik atau keturunan juga berperan besar dalam menentukan tinggi badan anak. Jika orang tua memiliki postur tinggi, kemungkinan besar anaknya juga akan tumbuh tinggi, meski tidak selalu mutlak.
Selain itu, beberapa faktor lain yang juga memengaruhi pertumbuhan tinggi anak antara lain:
-
Kualitas dan kuantitas tidur
-
Aktivitas fisik yang rutin
-
Kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan
-
Pola makan seimbang yang bervariasi
Oleh karena itu, memaksimalkan tinggi badan anak tidak cukup hanya dengan memberikan susu dalam jumlah besar, tetapi juga perlu memperhatikan gaya hidup sehat secara menyeluruh.