Tampang

Bahaya Produk Pemutih Instan: Cantik Nggak Harus Sakit

9 Mei 2025 21:07 wib. 118
0 0
Ilustrasi
Sumber foto: Pinterest

Hidrokinon adalah bahan kimia lain yang sering disalahgunakan dalam produk pemutih instan. Meskipun dalam dosis rendah dan di bawah pengawasan dokter hidrokinon dapat digunakan untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi, penggunaan dalam dosis tinggi atau tanpa pengawasan dapat menyebabkan iritasi parah, kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, bahkan paradoxical hyperpigmentation (kulit justru menjadi lebih gelap). Dalam jangka panjang, hidrokinon juga dikaitkan dengan risiko ochronosis, yaitu kondisi kulit berwarna biru kehitaman yang permanen.

Kortikosteroid adalah obat anti-inflamasi yang terkadang ditambahkan dalam produk pemutih ilegal dengan tujuan memberikan efek kulit halus dan bebas jerawat dalam waktu singkat. Namun, penggunaan kortikosteroid jangka panjang tanpa resep dokter dapat menyebabkan efek samping yang merugikan seperti penipisan kulit, munculnya stretch mark, pelebaran pembuluh darah (telangiektasis), jerawat steroid, dan meningkatkan risiko infeksi kulit.

Selain bahan-bahan berbahaya di atas, produk pemutih instan seringkali tidak mencantumkan komposisi yang jelas, tidak memiliki izin edar dari BPOM, dan diproduksi secara ilegal tanpa standar keamanan yang terjamin. Hal ini semakin meningkatkan risiko kandungan bahan berbahaya lainnya yang tidak terdeteksi.

Mengejar kulit putih instan dengan produk-produk berbahaya adalah langkah yang sangat berisiko. Alih-alih mendapatkan kulit impian, Anda justru dapat merusak kesehatan kulit dalam jangka panjang dan bahkan mengalami masalah kesehatan yang lebih serius. Cantik tidak harus sakit. Kecantikan yang sehat dan berkelanjutan dibangun melalui perawatan yang tepat, penggunaan produk yang aman dan terpercaya, serta penerimaan dan rasa syukur terhadap warna kulit alami yang kita miliki.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?