Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa menahan buang air kecil dapat menyebabkan urine kembali ke ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi, kerusakan ginjal, atau hidronefrosis, suatu kondisi di mana ginjal membengkak dan meregang karena penumpukan urin yang tidak cukup dikosongkan dari kandung kemih.
Di samping itu, menahan kencing terlalu sering juga dapat membuat otot kandung kemih tegang dan melemah seiring waktu, sehingga kandung kemih tidak dapat menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mengosongkan urin.
Selain itu, Dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi di Orlando Health, menekankan pentingnya untuk buang air kecil setelah berhubungan seks. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gesekan aktivitas seksual dapat mendorong bakteri ke dalam uretra yang pada akhirnya dapat menyebabkan ISK jika tidak segera diobati.
Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami bahwa kebiasaan menunda kencing tidak hanya berdampak pada kesehatan kandung kemih, tetapi juga dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih dan masalah serius pada ginjal jika dibiarkan terus-menerus.
Dalam keadaan yang lebih ekstrem, menahan kencing terlalu sering juga dapat menyebabkan sakit perut, kram, atau batu di kandung kemih, yang semuanya dapat menimbulkan rasa nyeri yang tidak nyaman. Beberapa kasus bahkan mengungkapkan bahwa menahan buang air kecil secara terus-menerus dapat membuat sinyal tubuh menjadi kurang kentara atau tidak berfungsi.