Selain itu, stres dapat memengaruhi sistem pencernaan. Banyak orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, mual, atau sindrom iritasi usus (IBS) saat mereka berada di bawah tekanan. Stres bisa menyebabkan ketegangan otot di sekitar organ pencernaan, mengganggu proses pencernaan dan menyerap nutrisi. Hal ini tidak hanya membuat seseorang merasa tidak nyaman, tetapi juga bisa memicu penyakit fisik jangka panjang jika tidak ditangani.
Masalah imun juga bisa muncul akibat stres. Ketika seseorang stres, sistem kekebalan tubuhnya bisa menurun. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Dalam banyak kasus, individu yang mengalami stres berat lebih mudah jatuh sakit, bahkan terhadap penyakit ringan seperti flu. Selain itu, stres dapat memperburuk kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit autoimun, memicu flare-up yang lebih sering.
Tidak hanya penyakit jantung dan masalah pencernaan, stres juga dapat memicu gangguan pada pola tidur. Banyak orang yang mengalami kesulitan tidur ketika mereka mengalami stres. Kurang tidur bisa memicu berbagai penyakit fisik, dari gangguan metabolisme hingga penyakit mental. Orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.