Tampang.com | Saat sedang sakit, tubuh seringkali merespons dengan berbagai cara. Salah satu respons yang sering terjadi adalah berkeringat. Fenomena tersebut sering dianggap sebagai tanda bahwa tubuh sedang memerangi infeksi, bahkan menjadi pertanda bahwa proses penyembuhan telah dimulai. Namun, perlu diingat bahwa berkeringat tidak selalu berarti seseorang sudah sembuh. Kadang-kadang tubuh hanya menurunkan suhu tanpa adanya infeksi. Bagaimana sebenarnya hubungan antara berkeringat saat sakit dengan proses penyembuhan?
Ketika tubuh mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif melawan patogen yang masuk. Proses ini seringkali disertai dengan peningkatan suhu tubuh, yang dapat membuat seseorang merasa panas dan berkeringat. Peningkatan suhu tubuh atau demam adalah mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melawan infeksi. Saat suhu tubuh naik, keringat akan dikeluarkan sebagai respons untuk menurunkan suhu tubuh kembali ke titik normal.
Tubuh juga bisa berkeringat saat sedang sakit akibat stres atau kelelahan. Stres dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang kemudian diikuti dengan berkeringat. Selain itu, kelelahan juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap suhu dan keringat. Oleh karena itu, berkeringat saat sakit tidak selalu merupakan tanda bahwa infeksi sedang dihadapi.