Efek samping yang tidak kalah serius adalah peningkatan risiko penyakit jantung. Junk food cenderung mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi. Konsumsi lemak jahat ini secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan tekanan darah, dan akhirnya menyebabkan penyakit jantung. Hal ini menjadi perhatian besar, terutama mengingat tingginya angka kejadian penyakit jantung di masyarakat saat ini.
Konsumsi junk food juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pola makan yang buruk dan masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Makanan cepat saji yang kaya dengan gula dapat mempengaruhi kadar serotonin dan dopamin dalam otak, zat kimia yang berperan dalam pengaturan suasana hati. Ketika kadar zat-zat ini terganggu, munculnya masalah kesehatan mental bisa semakin rentan.
Di samping efek tersebut, mengonsumsi junk food secara teratur juga bisa memengaruhi kualitas tidur. Peningkatan asupan gula dan kafein dari makanan cepat saji dapat menyebabkan ketidakstabilan level energi, sehingga seseorang lebih sulit untuk tidur nyenyak. Begitu pula, konsumsi makanan dengan tinggi sodium dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko gangguan tidur.