Pengaruh alkohol terhadap metabolisme protein juga tak kalah signifikan. Alkohol dapat mengganggu penyerapan protein dan nutrisi penting dalam tubuh. Ketika metabolisme berlangsung, asam amino, yang merupakan komponen penyusun protein, tidak diolah dengan baik jika ada alkohol dalam sistem. Akibatnya, akumulasi asam amino dapat berdampak negatif pada sintesis protein yang penting untuk perbaikan jaringan dan pembangunan otot. Ini menjadi alasan mengapa atlet dan mereka yang menjalani pola hidup sehat harus berhati-hati dalam konsumsi alkohol.
Alkohol juga memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, kadar hormon insulin dapat meningkat. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dan berperan penting dalam metabolisme. Peningkatan kadar insulin dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh konsumsi alkohol dapat memengaruhi tidak hanya metabolisme karbohidrat, tetapi juga metabolisme lipid dan protein.
Kemudian, alkohol memiliki efek diuretik yang dapat mempengaruhi hidrasi tubuh. Dehidrasi dapat memperlambat metabolisme dan mengganggu berbagai fungsi tubuh, termasuk pemecahan makanan dan penyerapan nutrisi. Ketika tubuh dehidrasi, metabolisme menjadi tidak efisien dan dapat menyebabkan kelebihan berat badan, karena pengelolaan lemak dan karbohidrat turut terpengaruh.