"Ini adalah studi yang sangat awal, dan masih banyak pertanyaan," kata ketua peneliti Dr. Rajesh Pahwa, dari University of Kansas Medical Center.
"Saya pikir kekhawatiran terbesar jangka panjang adalah pasien bisa mengembangkan toleransi terhadap rangsangan," katanya.
Dr. Vicki Shanker adalah seorang ahli saraf di Mount Sinai Icahn School of Medicine di New York City. Dia tidak terlibat dengan penelitian tetapi meninjau kembali temuannya.
Dia setuju bahwa "tidak jelas apakah pasien akan mendapatkan manfaat dari terapi ini."