Tampang

9 Tanda-tanda Tubuh Overdosis Gula, Termasuk Sering Lapar

15 Sep 2024 08:13 wib. 187
0 0
9 Tanda-tanda Tubuh Overdosis Gula, Termasuk Sering Lapar
Sumber foto: iStock

Gula atau rasa manis memang enak. Namun, manisnya gula menyimpan hal buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan penumpukan lemak yang dapat membuat berat badan bertambah dan penyakit hati berlemak dan diabetes tipe 2. Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) bahkan sudah merekomendasikan batas maksimum konsumsi gula per hari. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, Kemenkes RI merekomendasikan konsumsi gula sebanyak 10 persen dari total energi yang 200 kkal. Jika mengacu pada Permenkes tersebut maka jumlah konsumsi gula harian yang direkomendasikan adalah 50 gram gula atau sekitar empat sendok makan per hari.

Bukan tanpa alasan, mengonsumsi gula melebihi batas rekomendasi harian dapat menyebabkan penumpukan kandungan gula dalam tubuh. Akibatnya, risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan kardiovaskular semakin meningkat. Mengingat risiko penyakit lanjutan yang berbahaya, setiap individu wajib mengenali tanda-tanda yang muncul di tubuh akibat kelebihan gula.

Lantas, apa saja tanda-tanda tubuh kelebihan gula?

1. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Sering merasa haus dan buang air kecil adalah salah satu tanda umum tubuh mengandung terlalu banyak gula. Melansir dari Everyday Health, terlalu sering buang air kecil menandakan bahwa ginjal sudah "bekerja terlalu keras" untuk membuang kelebihan glukosa.

2. Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun

Penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lapar atau polifagia. Namun, catatan Cleveland Clinic menemukan bahwa penderita gula darah tinggi mengalami penurunan berat badan yang signifikan meskipun banyak makan. "Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan. Dengan demikian, energi beralih ke otot dan lemak," jelas Ahli Diet, Lori Zanini, beberapa waktu lalu. "Saat tubuh mulai memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi, Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak sehat," imbuhnya. Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lemah otot dan sering terjatuh.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

robin
0 Suka, 0 Komentar, 29 Jun 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.