Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Lund University, Swedia, menemukan adanya potensi kaitan antara tinta tato dengan risiko kanker darah atau limfoma ganas. Penelitian ini dilakukan karena minimnya pengetahuan mengenai dampak kesehatan jangka panjang dari tato, meskipun popularitasnya terus meningkat.
Menurut survei Pew Research Center pada tahun 2023, hampir sepertiga penduduk Amerika Serikat memiliki setidaknya satu tato. Hal ini menunjukkan bahwa tren penggunaan tato terus meningkat, namun belum banyak yang diketahui mengenai dampak kesehatannya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal eClinicalMedicine melibatkan hampir 12.000 orang di Swedia. Para peneliti menggunakan data pencatatan populasi untuk mengidentifikasi orang-orang yang didiagnosis menderita limfoma ganas antara tahun 2007 dan 2017, yang jumlahnya hampir mencapai 3.000 orang. Mereka kemudian membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama namun tidak menderita kanker.