Pohon Cinta ini diketahui sebagai simbol keabadian cinta antara Tan Bun An dan pasangannya, Siti Fatimah. Sayangnya, pohon tersebut tak lagi bisa disentuh pengunjung. Sebab sejak September 2020, aksesnya sudah dibatasi dengan memasang sebuah pagar pembatas.
Ada bangunan Klenteng Hok Tjing Bio
Jika melihat di samping pagoda, ada klenteng Hok Tjing Bio yang lebih populer disebut klenteng Kwan Im. Di depan klenteng yang dibangun tahun 1962 ini, terdapat makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya yang dipercaya sebagai asal usul terbentuknya Pulau Kemaro.
Makam Raja Tan Bun An dan Ratu Siti Fatimah
Pulau Kemaro memang tersohor dengan kisah romantis tentang pasangan sejoli, yaitu Tan Bun An dan Siti Fatimah. Menurut cerita rakyat, pangeran dari Kekaisaran Tiongkok itu jatuh hati kepada seorang putri Kerajaan Sriwijaya. Lalu, kisah mereka berujung pahit lantaran tak bisa sampai ke pelaminan.
Tepat di bagian area depan klenteng, terdapat makam keduanya bersama para prajurit yang setia. Wisatawan biasanya datang ke sini untuk berziarah. Sekaligus mengetahui seluk beluk legenda Raja Tan Bun An dan Ratu Siti Fatimah yang tetap terawat.
Perayaan festival Cap Go Meh di Pulau Kemaro