Seperti diberitakan sebelumnya Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais menyebut program bagi-bagi sertifikat tanah Presiden Joko Widodo merupakan suatu pengibulan. Pernyataan itu mendapat reaksi keras dari Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
"Kau merasa paling bersih, kamu boleh ngomong. Tapi dosamu banyak juga kok. Sudahlah, diam saja lah. Tapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat," tegas Luhut.
Terkait pernyataan Amien Rais ini menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat hingga melibatkan Bank Dunia yang merupakan pernyataan anak Amien Rais bernama Hanafi Rais. Berikut informasi lengkap yang dilansir di laman merdeka.com.
Sejumlah pihak mendorong agar perseteruan itu diselesaikan dengan dialog. Belum juga reda tiba-tiba putra Amien, Hanafi Rais mengatakan 74 persen tanah negara Di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang. Dia menyebutkan hal tersebut merupakan data dari laporan Bank Dunia pada tahun 2015.
"74 Persen tanah negara dikuasai segelintir orang itu adalah laporan Bank Dunia tahun 2015. Itu kan ada datanya, jangan dibantah," ucap Hanafi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Hanafi mengatakan bahwa semua yang dikatakan ayahnya berdasarkan data yang masih bisa terus dipertajam.
"Kita banyak masukan dari LSM, dari pakar ekonomi, pakar pertanahan yang selama ini memang memberi, mem-feeding informasi dan data," katanya.